YA ALLAH, TUMBUHKANLAH DALAM DIRI DAN HATI KAMI INI, RASA CINTA KEPADA-MU SERTA PARA NABI DAN RASUL-MU......

Rabu, 07 September 2011

“Lupa” Nikmat Atau Petaka?

Kalau kita lihat dengan seksama lupa bisa jadi merupakan nikmat dan anugerah, akan tetapi di sisi lain lupa merupakan musibah yang menyebabkan banyak kerugian. Dalam hidup kita terkadang ada hal-hal yang pahit dan pedih untuk dingingat. Terkadang banyak masalah yang membuat kepala pusing dan menyesakkan dada. Kita berusaha untuk melupakan hal-hal yang tidak kita senangi, saat itu kita menganggap lupa adalah nikmat. Bayangkan saja jika manusia tidak dapat melupakan kesedihan dan kepedihan yang pernah dialamainya, bagaimana mungkin ia dapat mencicipi kebahagiaan.


Ketika mengikuti ujian di sekolah, kita tak dapat menghadirkan pengetahuan yang telah kita pelajari sebelumnya karena lupa. Lupa seperti ini merupakan musibah yang menyebabkan kerugian, dan penyesalan.
Dua hari yang lalu setelah makan malam masih ada sisa sedikit sayur. Bila dibiarkan sampai pagi akan basi. Agar tidak mubadzir saya hangatkan sayur tersebut di atas kompor. Setelah itu saya masuk kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Subhanallah setelah satu jam lebih saya baru ingat sayur yang saya hangatkan. Sudah bisa ditebak sayur yang tiggal sedikit itu telah berwarna hitam bersama pancinya karena hangus. Sayur tidak dapat saya nikmati, panci yang putih menjadi hitam, dan membersihkannya pun butuh waktu. Tiga kerugian sekaligus. Dan lebih parah lagi dari itu, sebagaimana diberitakan di surat kabar, seorang pelajar yang tiggal di kos kosan memasak indomie, kemudian ia lupa hingga indominya hangus, kompor meledak dan rumah koskosan itu ludes terbakar.

Mengatasi lupa
Ada kiat-kiat untuk menghindari lupa yang membawa kerugian dan penyesalan. Dalam hal yang berkaitan dengan pelajaran misalnya, hendaklah belajar dengan sungguh-sungguh. Hususkan waktu, dan bila menghafal jangan setengah-setengah. Buat catatan-catatan kecil untuk memudahkan ingatan tetap melekat. Ada pesan penting dari guru Imam Syafii untuk mengatasi lupa bagi penuntut ilmu, hususnya ilmu agama. ” Jauhilah kemaksiatan, sesungguhnya ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang sering melakukan maksiat”.
Untuk mengatasi lupa yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, seperti contoh sayur yang gosong dengan pancinya diatas, atau terkadang lupa meletakkan kunci dan hal-hal penting lainnya, buatlah tempat tertentu untuk meletakkan kunci atau barang-barang yang sering anda butuhkan di satu tempat yang tetap tidak berganti-ganti, jangan sampai gara-gara mencari kunci istri dan anak menjadi sasaran kemarahan. Kalau perlu siapkan papan tulis kecil untuk menjadwal dan mengkontrol hal-hal apa saja yang harus atau sudah kita lakukan.
Pandangan Islam terhadap lupa
Ditinjau dari segi agama lupa ada yang merupakan rahmat dan ada pula yang merupakan bencana. Berkaitan dengan bagian pertamaa ini baginda Rasulullah SAW bersabda:

عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ' إن الله تجاوز  عن امتي الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه . رواه البيهقي .
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a Bahwa Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah SWT mengampuni ummatku atas perbuatan yang dilakukan karena salah, lupa, dan yang dilakukan karena terpaksa. HR. Baihaqi.

Sebagai contoh: Seseorang tidak dianggap berdosa meninggalkan sholat karena ia lupa. Dalam mazdhab Imam syafii orang yang berpuasa tidak dianggap batal bila ia makan dan minum karena lupa. Dan masih banyak contoh yang lainnya. Disini kita lihat luasnya rahmat Allah sehingga orang yang berada dalam keadaan lupa diberi keringanan dan hukum tersendiri.

Lupa yang membawa pada kebinasaan
Ada suatu hal yang tidak boleh dilupakan oleh manusia dalam hidup ini, yaitu Allah Yanga Maha Pencipta. Hal ini adalah masalah prinsip yang  berkaitan dengan tujuan diciptakannya manusia di dunia.
Ibarat musafir yang bebergian jauh, ketika bahtera yang ditumpanginya singgah di sebuah pulau yang hijau indah dan menakjubkan, ia terpesona oleh keindahan dan keelokan tempat persinggahan itu. Waktu untuk berlayar telah tiba namun penumpang itu tetap dalam kelalaiannya. Sudah barang  tentu ia akan tertinggal, dan tak akan sampai ketempat yang dituju. Tertinggal kapal di perjalanan dunia ini masihlah ada jalan pengganti untuk ia lanjutkan perjalanan itu dengan cara lain., akan tetapi lain halnya dengan perjalanan hidup dari dunia ke Alam barzah kemudian kea lam Akhirat. Jika ajal datang menjemput maka tak ada lagi kesempatan untuk bertaubat. Disana hanya ada dua tempat, surga atau neraka.
Allah berfirman menceritakan keadaan hamba-hamba-Nya yang saat di dunia lupa kepada-Nya. Lupa akan kewajiban, lupa akan perintah dan larangan-laranganNya.
Allah SWT berfirman dalam surat Toha ayat 124-127 :

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى (126) وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى (127)

Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta".
berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam Keadaan buta, Padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"
Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan".
Dan Demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. dan Sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.

(Abdul aziz Muslim)


Sumber : Himmahfm

1 komentar:

  1. Tips Mengatasi Lupa :

    -Menjaga pikiran tetap siap
    -Kekurangan tidur, stres, jenuh, tidak ada aktivitas dan alkohol merupakan musuh bagi memori, oleh karena itu stimulus intelektual menjadi kunci meningkatkan daya ingat. Membaca, mengerjakan teka teki silang, merencanakan perjalanan menyenangkan, melakukan hobi atau belajar skil baru seperti komputer dan bahasa asing akaan sangat membantu menajamkan memori.

    -Interaksi sosial
    -Berhubungan sosial dengan teman dan keluarga juga dapat membantu terhindar dari penyakit lupa. Penelitian bahkan menujukan lebih banyak seseorang berinteraksi sosial, semakin kecil mereka mengalami kerusakan fungsi kognitif.

    -Makan makanan peningkat daya ingat
    Ini mungkin tidak termasuk dalam latihan mental, tetapi wortel mentah dan buah-buahan segar merupakan makanan yang memiliki peran besar menstimulus fungsi otak seperti daya ingat. Gula alam yang terkandung dalam buah-buahan sebenarnya dapat membantu kita berpikir dan mengingat kembali informasi lebih cepat.

    -Olahraga
    seperti berenang, jalan kaki dan sepeda dapat memompa oksigen ke dalam otot dan meningkatkan aliran darah dalam otak sehingga hasilnya otak lebih mudah mengingat sesuatu.
    -Buat petunjuk sistem memori
    Karena semakin banyak informasi semakin besar peluang kita menjadi lupa.

    BalasHapus