YA ALLAH, TUMBUHKANLAH DALAM DIRI DAN HATI KAMI INI, RASA CINTA KEPADA-MU SERTA PARA NABI DAN RASUL-MU......

Rabu, 09 Januari 2013

Teologi Toleransi KH. Hasyim Asy’ari

Keberagamaan kita sekarang ini dihadapkan pada tantangan keragaman yang semakin kompleks. Munculnya sejumlah aliran dan ormas tak pelak memanaskan tensi sentiment perbedaan keyakinan di level elit maupun akar rumput. Perbedaan yang seharusnya dipahami sebagai keniscayaan kebhinekaan jutsru menjadi sumbu konflik yang seakan-akan tak berkesudahan.

Akhir-akhir ini kita bahkan sering mendengar dan menyaksikan berita saling usir antar aliran yang terjadi hingga ke pelosok desa-desa. Hal itu tentu dipicu oleh multifaktor, baik politik, ekonomi, maupun teologis seperti khutbah keagamaan di masjid-masjid dan ceramah di majlis ta’lim yang acap menyerukan

PUISI BJ HABIBIE UNTUK ISTRINYA AINUN

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu ...

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya ...

Dan kematian adalah sesuatu yang pasti ...
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu ...

Ternyata Nabi Nuh juga bersholawat kepada Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaih

berikut fakta dari fosil kayu yang ditemukan di bahtera nuh

"Setelah waktu penelitian yang memakan waktu yang cukup lama, hingga akhir tahun 1952, mereka (ahli-ahli Rusia) mengambil kesimpulan bahwa potongan kayu tersebut merupakan potongan dari bahtera Nabi Nuh AS yang terdampar di puncak Gunung Calff (Judy). Dan potongan (pelat) kayu tersebut, di mana terdapat beberapa ukiran dari huruf kuno, merupakan bagian dari bahtera tersebut. Setelah terbukti bahwa potongan kayu tersebut merupakan potongan kayu dari bahtera Nabi Nuh AS, timbullah pertanyaan tentang kalimat apakah yang tertera di potongan kayu tersebut.