berikut fakta dari fosil kayu yang ditemukan di bahtera nuh
"Setelah waktu penelitian yang memakan waktu yang cukup lama, hingga akhir tahun 1952, mereka (ahli-ahli Rusia) mengambil kesimpulan bahwa potongan kayu tersebut merupakan potongan dari bahtera Nabi Nuh AS yang terdampar di puncak Gunung Calff (Judy). Dan potongan (pelat) kayu tersebut, di mana terdapat beberapa ukiran dari huruf kuno, merupakan bagian dari bahtera tersebut. Setelah terbukti bahwa potongan kayu tersebut merupakan potongan kayu dari bahtera Nabi Nuh AS, timbullah pertanyaan tentang kalimat apakah yang tertera di potongan kayu tersebut.
Sebuah dewan yang terdiri dari kalangan pakar dibentuk oleh Pemerintah Rusia di bawah Departemen Riset mereka untuk mencaritahu makna dari tulisan tersebut. Dewan tersebut memulai kerjanya pada tanggal 27 Februari 1953. Berikut adalah nama-nama dari anggota dewan tersebut:
1. Prof. Solomon, Universitas Moskow
2. Prof. Ifa Han Kheeno, Lu Lu Han College, China
3. Mr. Mishaou Lu Farug, Pakar fosil
4. Mr. Taumol Goru, Pengajar Cafezud College
5. Prof. De Pakan, Institut Lenin
6. Mr. M. Ahmad Colad, Asosiasi Riset Zitcomen
7. Mayor Cottor, Stalin College
Kemudian ketujuh orang pakar ini setelah menghabiskan waktu selama delapan bulan akhirnya dapat mengambil kesimpulan bahwa bahan kayu tersebut sama dengan bahan kayu yang digunakan untuk membangun bahtera Nabi Nuh AS, dan bahwa Nabi Nuh AS telah meletakkan pelat kayu tersebut di kapalnya demi keselamatan dari bahtera tersebut dan untuk mendapatkan ridho Illahi.
Terletak di tengah-tengah dari pelat tersebut adalah sebuah gambar yang berbentuk telapak tangan dimana juga terukir beberapa kata dari bahasa Saamaani. Mr. N.F. Max, Pakar Bahasa Kuno, dari Mancester, Inggris telah menerjemahkan kalimat yang tertera di pelat tersebut menjadi:
“Ya Allah, penolongku! Jagalah tanganku dengan kebaikan dan bimbingan dari TubuhMu Yang Suci, yaitu Muhammad, Ali, Fatima, Shabbar dan Shabbir. Karena mereka adalah yang teragung dan termulia. Dunia ini diciptakan untuk mereka maka tolonglah aku demi nama mereka.”
Semuanya sangatlah terkejut setelah mengetahui arti tulisan tersebut. Terutama yang membikin mereka sangatlah bingung adalah kenapa pelat kayu tersebut setelah lewat beberapa abad tetap dalam keadaan utuh dan tidak rusak sedikitpun.
Pelat kayu tersebut saat ini masih disimpan dengan rapih di Pusat Penelitian Fosil Moskow di Rusia. Jika anda sekalian mempunyai waktu untuk mengunjungi Moskow, maka mampirlah di tempat tersebut, karena pelat kayu tersebut akan menguatkan keyakinan anda terhadap kedudukan Ahlul Bayt AS.
Terjemahan kalimat tersebut telah dipublikasikan antara lain di:
1. Weekly – Mirror, Inggris 28 Desember 1953
2. Star of Britain, London, Manchester 23 Januari 1954
3. Manchester Sunlight, 23 Januari 1954
4. London Weekly Mirror, 1 Februari 1954
5. Bathraf Najaf, Iraq 2 Februari 1954
6. Al-Huda, Kairo 31 Maret 1954
7. Ellia – Light, Knowledge & Truth, Lahore 10 Juli 1969
Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW, sang kekasih Allah, keluarganya, dan kepada para sahabatnya.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Rasulullah SAW dengan shalawat yang membuat dada menjadi lapang, berbagai urusan menjadi lapang, berbagai urusan menjadi mudah, berbagai penghalang menjadi terbuka dan sampaikan kepadanya salam yang banyak, berkesinambungan hingga Hari Kiamat. Seruan mereka di sana adalah “Mahasuci Engkau Ya Allah,” Aku pun meninggalkan mereka Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
O, Muhammadku - shalawat dan salam bagimu -
Penghormatan mereka di sana adalah “Salam.” Dan akhir ucapan mereka adalah “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (Qs. Yunus : 10).
Catatan: Shabbar dan Shabbir adalah bahasa Sarmani yang artinya Hasan dan Husain (Putra Pasangan agung Imam Ali AS dan Fathimah AS, dan cucu kesayangan Rosulullah), kelima nama tersebut dalam Islam sering disebut dengan “Ahlul Bait"
(By : Salam Lintang Songo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar