Dalam
Rangka Memperingati Maulid Nabi Yuuk Kita Menapak Tilas Sejarah Beliau
semoga saja bermanfaat Insya Allah Aamiin Wassalam.
Terlampir
adalah foto bulan dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin
menyempurnakan keyakinan kita terhadap kekuasan Allah (swt) dan
kerasulan nabi Muhammad (saw). Dalam Bukhari dan Muslim, juga
dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum
Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu
Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail.
Mereka meminta
kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka,
“Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.”
Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk
Islam jika aku sanggup melakukannya?”
Mereka menjawab, “Ya.”
Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi
dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun
terbelah menjadi dua.
Selanjutnya sambil menyebut nama setiap
orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan,
bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.”
Demikian jauh
jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara
keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!”
padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut
dengan seksama.
Atas peristiwa ini Allah (swt) menurunkan ayat
Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah
terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat),
mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS Al
Qomar 54:1-2)
Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang,
09/02/2005 . Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman:
“Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S.
Al-Qamar: 1)
Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini
yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah
ini adalah kisahnya.
Dalam temu wicara di televisi bersama
pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga
Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar
di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
Maka Prof.
Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini,
saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya
mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat.
Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga
yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar
mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.
Salah seorang pemuda yang
beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan, apakah menurut
anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah
terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah?
Maka saya
menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu
pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan,
sebab ia tidak bisa menjangkaunya.
Dan tentang terbelahnya
bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul
terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas
kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya.
Dan
mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap
orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab
Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman
ini tidak akan mengimani hal itu.
Akan tetapi hal itu memang
benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2 Rasulullah shallallahu
alaihi wassalam.
Dan memang Allah ta’alaa benar2 maha berkuasa
atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun
mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah
sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah.
Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan
Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan
kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?”
Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?
” Mereka
menjawab,
“Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan
terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu
Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan.
Rasulullah
pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan
se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau
benar2 telah menyihir kami!”
Akan tetapi para ahli mengatakan
bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada
disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di
tempat itu.
Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang
dari perjalanan.
Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar
batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan.
Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju
Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya,
“Apakah kalian melihat
sesuatu yang aneh dengan bulan?
” Mereka menjawab, “Ya, benar.
Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua
dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…”
Maka
sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir
ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:
“Sungguh,
telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat
tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata,
“Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya,
bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah
tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar).
Ini adalah kisah nyata,
demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya
Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang
muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata,
“Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan,
bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar
menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok
berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka
salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2
Al-Qur’an yang mulia.
Maka, aku pun berterima kasih kepadanya
dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2
terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka
ternyata Al-Qamar.
Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari
qiamat dan bulan pun telah terbelah…”
Aku bergumam: Apakah
kalimat ini masuk akal?
Apakah mungkin bulan bisa terbelah
kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa
melakukan hal itu?
Maka, aku pun berhenti membaca ayat2
selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2.
Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya
dalam pencarian kebenaran.
Suatu hari aku duduk di depan
televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter
Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.
Ketiga pakar
antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka
melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang
mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.
Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi,
tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri
dengan proyek antariksanya dan berkata,
“Proyek antariksa ini
akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan
manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian.
Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu
dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.”
Dalam diskusi
tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di
bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan
dana tidak kurang dari 100 juta dollar.
Mendengar hal itu,
presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini,
dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di
bulan?
” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak
semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami
mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri,
maka
kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita
berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka
kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.”
Mendengar
hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah
capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ”
Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala,
kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa
yakin akan hal itu?” Mereka menjawab,
“Kami mendapati secara
pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan
sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk
menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi
kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!”
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ”
Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, ‘Mukjizat (kehebatan) benar2
telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an
tahun yang lalu.
Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk
mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk
menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin
salah…
Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku
baca surat Al-Qamar.
Dan saat itu adalah awal aku menerima dan
masuk Islam.”
Demikianlah yang dapat aku haturkan tentang bulan
terbelah dua dan semoga saja ada manfaatnya bagi kita Aamiin Wassalam.
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq (Sabtu, 22
Sya’ban1424H/18-10-2003M)
saat itu memang sedang terjadi perang, Saat itu,Rasul dan para pengikutnya sedang shalat secara berjamaah, saat itu dibagilah 2 kelompok, yaitu kelompok yang shalat, dan kelompok yang berjaga-jaga kalau tiba2 kaum kafir datang menyerang....
ternyata langkah pembagian kelompok itu memang tepat. Belum selesai Rasul dan para jamaah mengerjakan shalat, ternyata kaum kafir datang menyerang dengan pasukan yang sangat banyak.
para pengikut Rasul yang bertugas untuk berjaga, hampir semuanya tewas ditangan kaum kafir, melihat Rasul dan yang lainnya lagi shalat, Abu Jahal berniat menebas leher mereka. kemudian salah satu pengikut Rasul yang telah bersimpah darah, teriak "Wahai kalian kaum kafir, janganlah bertindak pengecut, kalau kalian berani, maka hadapilah mereka setelah mereka mengerjakan shalat" Mendengar hal itu, kaum kafirpun akhirnya setuju, karena mereka tidak mau dianggap pecundang/pengecut.
setelah selesai shalat.
Abu Jahal bertanya "Wahai Muhammad, apa yang kau harapkan dari shalat dan do'amu yang teramat lama itu?" Nabi menjawab "aku meminta do'a kepada Allah S.W.A. agar aku dapat mengalahkan kalian semua"
kaum kafir tertawa dengan sangat keras,. Bagaimana tidak, kaum kafir saat itu berjumlah sangat banyak, sedangkan Pasukan Nabi hanya sedikit, apalagi sudah banyak yang telah terbunuh.
Abu Jahal-pun berbicara "apa yang kau harapkan dari tuhanmu, merupakan sebuah kemustahilan, tidak ada bukti tentang keberadaan Tuhan-Mu, Kalau sungguh memang itu ada, maka tunjukkanlah kepada kami"
Nabi menjawab "wahai kaum kafir, bukti apa yang kalian inginkan hingga kalian percaya bahwa Tuhan kami maha besar atas segala sesuatunya, dan jika kalian telah melihat kebesarannya, maka ikutlah bersamaku"
kaum kafir mengiyakan dan berkata "kalau begitu, mintalah kepada Tuhan-Mu untuk membelah bulan menjadi dua bagian, maka kami akan mempercayai Tuhan-mu dan menjadi pengikutmu"
nabi terdiam beberapa saat, dan lanjutlah ia berkata "biarkan aku shalat sunnah dulu untuk meminta kepada Tuhan-Ku."
Dalam shalatnya, terbisiklah kalimat "belahlah bayangan bulan yang ada pada air didepanmu".
setelah Nabi selesai shalat, Kaum Kafir bertanya, " apakah kau telah meminta kepada Tuhanmu?"
"Iya," jawab nabi dengan yakin
Nabi mendekati sebuah genangan air yang tampak bayangan bulan.Semua heran, dan mulai bertanya-tanya, tentang apa yang akan Nabi lakukan.
lalu didekatkanlah jarinya ke bayangan bulan dengan ucapan 'bismillahirrahmanirrahim, dan menarik sebuah garis lurus kebawah, hingga nampak bayangan bulan terbelah didalam genangan air itu, sejalan dengan terbelehnya bayangan bulan, maka terlihat Bulan yang sebenarnya juga, ikut terbelah menjadi dua bagian. Terheranlah semua umat yang ada pada waKtu itu untuk menyaksikan sebuah kebesaran tuhan.
seiring dengan terssambungnya bayangan bulan didalam air, maka tersambung pula Bulan yang ada diAngkasa itu.
aku komentarin ya.... :)
BalasHapussaat itu memang sedang terjadi perang,
Saat itu,Rasul dan para pengikutnya sedang shalat secara berjamaah,
saat itu dibagilah 2 kelompok, yaitu kelompok yang shalat, dan kelompok yang berjaga-jaga kalau tiba2 kaum kafir datang menyerang....
ternyata langkah pembagian kelompok itu memang tepat. Belum selesai Rasul dan para jamaah mengerjakan shalat, ternyata kaum kafir datang menyerang dengan pasukan yang sangat banyak.
para pengikut Rasul yang bertugas untuk berjaga, hampir semuanya tewas ditangan kaum kafir,
melihat Rasul dan yang lainnya lagi shalat, Abu Jahal berniat menebas leher mereka.
kemudian salah satu pengikut Rasul yang telah bersimpah darah, teriak "Wahai kalian kaum kafir, janganlah bertindak pengecut, kalau kalian berani, maka hadapilah mereka setelah mereka mengerjakan shalat"
Mendengar hal itu, kaum kafirpun akhirnya setuju, karena mereka tidak mau dianggap pecundang/pengecut.
setelah selesai shalat.
Abu Jahal bertanya "Wahai Muhammad, apa yang kau harapkan dari shalat dan do'amu yang teramat lama itu?"
Nabi menjawab "aku meminta do'a kepada Allah S.W.A. agar aku dapat mengalahkan kalian semua"
kaum kafir tertawa dengan sangat keras,. Bagaimana tidak, kaum kafir saat itu berjumlah sangat banyak, sedangkan Pasukan Nabi hanya sedikit, apalagi sudah banyak yang telah terbunuh.
Abu Jahal-pun berbicara "apa yang kau harapkan dari tuhanmu, merupakan sebuah kemustahilan, tidak ada bukti tentang keberadaan Tuhan-Mu, Kalau sungguh memang itu ada, maka tunjukkanlah kepada kami"
Nabi menjawab "wahai kaum kafir, bukti apa yang kalian inginkan hingga kalian percaya bahwa Tuhan kami maha besar atas segala sesuatunya, dan jika kalian telah melihat kebesarannya, maka ikutlah bersamaku"
kaum kafir mengiyakan dan berkata "kalau begitu, mintalah kepada Tuhan-Mu untuk membelah bulan menjadi dua bagian, maka kami akan mempercayai Tuhan-mu dan menjadi pengikutmu"
nabi terdiam beberapa saat, dan lanjutlah ia berkata "biarkan aku shalat sunnah dulu untuk meminta kepada Tuhan-Ku."
Dalam shalatnya, terbisiklah kalimat "belahlah bayangan bulan yang ada pada air didepanmu".
setelah Nabi selesai shalat, Kaum Kafir bertanya, " apakah kau telah meminta kepada Tuhanmu?"
"Iya," jawab nabi dengan yakin
Nabi mendekati sebuah genangan air yang tampak bayangan bulan.Semua heran, dan mulai bertanya-tanya, tentang apa yang akan Nabi lakukan.
lalu didekatkanlah jarinya ke bayangan bulan dengan ucapan 'bismillahirrahmanirrahim, dan menarik sebuah garis lurus kebawah, hingga nampak bayangan bulan terbelah didalam genangan air itu,
sejalan dengan terbelehnya bayangan bulan, maka terlihat Bulan yang sebenarnya juga, ikut terbelah menjadi dua bagian.
Terheranlah semua umat yang ada pada waKtu itu untuk menyaksikan sebuah kebesaran tuhan.
seiring dengan terssambungnya bayangan bulan didalam air, maka tersambung pula Bulan yang ada diAngkasa itu.
itulah kurang lebih cerita awalnya.... :D