Ramadhan, bulan ibadah dimana aktivitas ibadah kita meningkat. Namun
tidak sedikit dari kita dimana bulan Ramadhan berlalu, maka berlalu pula
kebiasaan/amal2an kita dalam bulan Kenapa ya?padahal seharusnya
Ramadhan menjadi barometer kita dalam menjalani ibadah2 kita di
bulan2selanjutnya.. Ramadhan boleh berlalu, namun semangat dan moralitas
dari shaum ramadhan tidak boleh ikut berlalu.. Kita tentu menginginkan
setiap hari kita dalam kebaikan, dalam rahmat Allah, tidakhanya dalam
bulan ramadhan sajapoin2 penting dalam mempertahankan keistiqomahan kita
dalam bulan ramadhan:
Pedoman sikap bermasyarakat yang dilandasi paham Ahlussunnah Wal Jama'ah, yakni Tawasuth (moderat), Tasamuh (toleran), Tawazun (serasi dan seimbang), I’tidal (adil dan tegas).
Selasa, 28 Agustus 2012
Sabtu, 18 Agustus 2012
Duka Ramadhan
Detik-detik perginya tamu agung nan suci ini, adalah layak kita mempertanyakan kembali dengan serius kepada setiap pribadi kita, “sudahkah kita meraih predikat takwa yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, atau minimal sudah melekat kah pada diri dan masyarakat kita sebagian dari karakteristik orang-orang yang bertakwa(muttaqiin)?”. Sejatinya, yang bisa memutuskan seseorang sudah meraih gelar takwa atau belum memang hanyalah Allah Swt. Namun begitu, beberapa indikator bisa kita jadikan pegangan untuk menilai pribadi kita pasca Ramadhan nanti.
Jumat, 17 Agustus 2012
::“KETIKA IBLIS BERTAMU KEPADA RASULULLAH SAW”::
Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW (dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas mriwayatkan)...
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda :“Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab :“Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan :“Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata:“Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda :“Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab :“Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan :“Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata:“Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Langganan:
Postingan (Atom)