YA ALLAH, TUMBUHKANLAH DALAM DIRI DAN HATI KAMI INI, RASA CINTA KEPADA-MU SERTA PARA NABI DAN RASUL-MU......

Senin, 19 September 2011

Anjuran untuk Tahlilan dan Ziarah Kubur. TAK ADA Larangan !

Sebenarnya permasalahan ini merupakan permasalahan yang cukup usang dan sudah lama diperdebatkan. Akan tetapi dirasa perlu untuk diangkat kembali karena ada pergeseran isu yang cukup substantive, yaitu dari furu’ menuju ushul. Maksudnya, pada awalnya permasalahan ini dianggap sebagai permasalahan furu’iyah, sehingga masing-masing pihak yang berdebat tidak saling mengkafirkan dan mensyirikkan, dan kemudian berubah menjadi permasalahan ushul, sehingga pihak-pihak yang tidak setuju terhadap ziarah kubur dan tahlilan mengkafirkan dan mensyirikkan para pelakunya.

Albani, Muhaddis Tanpa Sanad Andalan Wahabi

albaniDi kalangan salafi (wahabi), lelaki satu ini dianggap muhaddis paling ulung di zamannya. Itu klaim mereka. Bahkan sebagian mereka tak canggung menyetarakannya dengan para imam hadis terdahulu. Fantastis. Mereka gencar mempromosikannya lewat berbagai media. Dan usaha mereka bisa dikata berhasil. Kalangan muslim banyak yang tertipu dengan hadis-hadis edaran mereka yang di akhirnya terdapat kutipan, “disahihkan oleh Albani, ”. Para salafi itu seolah memaksakan kesan bahwa dengan kalimat itu Al-Albani sudah setaraf dengan Imam Turmuzi, Imam Ibnu Majah dan lainnya.

Kamis, 08 September 2011

Memaafkan itu semulia-mulia adab

Dalam hidup sehari-hari tak jarang kita mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari orang-orang di sekitar kita. Entah itu secara tak sengaja atau sengaja. Baik itu masalah kecil maupun masalah besar. Di kantor misalnya, kita pernah difitnah oleh teman sejawat. Dimarahi habis-habisan oleh bos hanya karena lupa mematikan lampu saat meninggalkan ruang kerja. Atau masalah dengan pasangan kita saat lupa menepati janji atau sekedar lupa menelponnya. Saat itu kita mungkin merasa putus asa atau ingin membalas semua perbuatan itu kepada mereka.

Rabu, 07 September 2011

‘Perjalanan Wisata Hati’ (bagian 2)

Sepenggal hikmah yang saya ambil dalam ‘Perjalanan Wisata Hati’ yang menyenangkan, penuh ketegangan, semangat yang membara serta mengharukan …
Disini lagi-lagi saya tidak menceritakan bagaimana alur ceritanya secara lengkap melainkan khusus Mengenai intisari sikap Raudhatus Syekh Hasyim Asy’ari pada masa-masa perjuangan beliau dalam Dakwah Islamiyah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang Rahmatan Lil ‘alamiin di Tanah Air………

“Lupa” Nikmat Atau Petaka?

Kalau kita lihat dengan seksama lupa bisa jadi merupakan nikmat dan anugerah, akan tetapi di sisi lain lupa merupakan musibah yang menyebabkan banyak kerugian. Dalam hidup kita terkadang ada hal-hal yang pahit dan pedih untuk dingingat. Terkadang banyak masalah yang membuat kepala pusing dan menyesakkan dada. Kita berusaha untuk melupakan hal-hal yang tidak kita senangi, saat itu kita menganggap lupa adalah nikmat. Bayangkan saja jika manusia tidak dapat melupakan kesedihan dan kepedihan yang pernah dialamainya, bagaimana mungkin ia dapat mencicipi kebahagiaan.

Senin, 05 September 2011

‘Perjalanan Wisata Hati’ (bagian 1)

Sepenggal hikmah yang saya ambil dalam ‘Perjalanan Wisata Hati’ yang menyenangkan, penuh ketegangan dan semangat yang membara … Disini Saya tidak menceritakan bagaimana alur ceritanya melainkan khusus Mengenai sikap-sikap Raudhatus Syekh KH Hasyim Asy’ari pada masa-masa perjuangan beliau dalam Dakwah Islamiyah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang Rahmatan Lil ‘alamiin yang semoga dapat kita ambil manfaatnya…

Agar Selalu Semangat Positif

Menjaga semangat selalu tetap positif memang latihan yang terus menerus. Semangat positif intinya hanya akan diperoleh dengan menjaga pikiran kita selalu kea rah positif. Ketika kita mulai mengalami kejenuhan dan kebosanan bisa jadi semangat mengendur, untuk itu berusahalah selalu mengarahkan poikiran agar tetap positif, caranya perhatikan beberapa tips berikut ini:

Minggu, 04 September 2011

Menangkap Makna Bulan Syawal

Bulan Syawal sebagai kelanjutan dari Bulan Ramadhan, jika dilihat dari arti kata itu, yakni peningkatan, rasanya menjadi sangat tepat. Setelah sebulan penuh kaum beriman menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramdhan, yang diharapkan dari ibadah itu agar meraih derajat taqwa, maka dengan bersambung Bulan Syawal, maka makna itu terasa, ialah agar terjadi peningkatan. Seolah-olah nama bulan ini mengingatkan bagi siapapun, bahwa seharusnya setelah menjadi bertaqwa maka seseorang atau sekelompok orang harus menampakkan diri, ada peningkatan kualitas hidupnya.